Featured Posts Coolbthemes

Kamis, 22 Desember 2016

Fakultas Ilmu Komunikasi? Apa Bisa?


eksma-kom.blogspot.com -Ilmu Komunikasi adalah salah satu program studi yang telah berdiri 8 tahun dibawah naungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman. Selama 8 tahun berdirinya, keinginan menjadi sebuah fakultas merupakan impian dari mahasiswa maupun staf dan pengajar Prodi Ilmu Komunikasi itu sendiri.

“Kalau setelah jadi fakultas segala fasilitas jadi mumpuni, aku mau banget”, ucap aisyah selaku mahasiswi ilmu komunikasi unmul 2015 ini sambil tertawa.“Aku sendiri pengin banget praktik langsung kalau ada fasilitasnya, dan karena bentuknya fakultas pasti bakalan lebih terfokus ke komunikasi aja” tambahnya pada akhir kalimat.

Bertransformasi menjadi sebuah fakultas bagi program studi Ilmu Komunikasi akan memiliki nilai lebih dikalangan massa Ilmu Komunikasi terkhususnya daerah samarinda, sebab prodi Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman ini sendiri 
keberadaannya sudah bukan satu-satunya lagi sebagai wadah edukasi ilmu komunikasi di Samarinda, terlebih bagi calon mahasiswa peminat program studi ilmu komunikasi tentu akan beranggapan lebih baik jika Ilmu Komunikasi Universitas mulawarman telah berdiri menjadi fakultas sendiri, yakni Fakultas Ilmu Komunikasi.

Seperti diungkapkan oleh Tommy, mahasiswa ilmu komunikasi unmul 2015 “pasti bakal keliatan lebih prestige sih ya”.



Hj. Hairunisa, S. Sos., MM, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi

Keinginan ini juga diungkapkan Hj. Hairunisa, S. Sos., MM selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman, beliau menungkapkan bahwa ia memiliki keinginan agar Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman menjadi Fakultas Ilmu Komunikasi. 

Namun, hal ini terkendala pada kriteria dalam memenuhi tahapan-tahapan untuk menjadi sebuah fakultas antara lain, penataan program studi, penataan jurusan, penataan kompetensi, dan penataan sumber daya manusia. 

Seperti yang diketahui bahwa Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman itu sendiri memiliki keterbatasan sumber daya manusia untuk staf pengajar, belum lagi besarnya anggaran dana untuk penyediaan fasilitas yang dapat mendukung praktik-praktik pembelajaran.


Penulis : Nino Aldila
Wartawan : Nino Aldila

Rabu, 21 Desember 2016

Jenius Alat Musik Sampeq Dari Unmul


eksma-kom.blogspot.com -Asfian Nur Gusprada (21) adalah seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2013 yang meminati alat musik sampeq salah satu musik tradisional khas melayu suku Dayak. 

Ketertarikannya dalam bermain alat musik tradisional sudah ada sejak Asfi menduduki bangku kelas 3 SD sedangkan untuk alat musik sampeq Asfi mulai memainkannya sewaktu kelas 6 SD. “Jadi aku mulai main sampeq itu kelsas 6 SD, tapi darikelas 3 SD sudah main alat musik tradisional seperti rebana, cuk, keroncong, dan ikutan drum band juga”, tutur Asfi. 

Asfi bersama Prof. Dr. Hendri Subiakto, M.Si (Staf Ahli Kominfo) ketika mengisi salah satu kuliah umum di Unmul


Bakat Asfi dalam dunia musik merupakan bakat turunan dari orang tua yang juga terjun dalam dunia musik bahkan memiliki sanggar tari. “Dan karena dari dulu bapakku punya sanggar tari makanya aku bisa jadi seperti ini dan juga bapak dari dulu memang penata musik sedangkan mama seorang penyanyi”, ungkap Asfi sambil tertawa kecil. 

Kegemaran Asfi dalam memainkan alat musik tradisional sampeq telah membawa Asfi dan grupnya (bsbigroup) hingga keluar negeri seperti Belanda, Perancis, dan Vietnam pada tahun 2010 yang di dampingi oleh Pemerintah Kutai Timur. 

Hal itu menjadi suatu kebanggan dan prestasi yang besar bagi Asri dan grupnya. Saat Asfi dan grupnya diundang sebagai presentasi brand musik tari Indonesia.


Menurut Asfi generasi muda Indonesia harus lebih membuka diri untuk terus belajar dari orang-orang terdahulu tentang kebudayaan, adat istiadat bahkan kesenian leluhur kita agar bisa menjadi warga negara yang berkarakter berbeda dengan negara lainnya dan harus melestarikan budaya kita. 



Penulis : Julia
Wartawan : Nober

Mahasiswa Golput, Ini Kata Presiden BEM KM Unmul






eksma-kom.blogspot.com -Golput (Golongan Putih) merupakan masalah yang selalu ada dalam pesta demokrasi. Masalah ini muncul karena kurangnya partisipasi masyarakat dalam memberikan hak suaranya untuk memilih. Hal serupa juga sering dilakukan di kalangan Mahasiswa yang lebih memilih Goplut daripada memilih. 

Saat ditemui disela-sela istirahat, Norman Iswahyudi selaku Presiden BEM KM Unmul mengatakan bahwa Golput menjadikan seseorang menjadi apatis terhadap pesta demokrasi. “Tindakan golput bukan memberikan dampak positif melainkan menambah masalah baru”, imbuhnya. 

Norman mengatakan bahwa Mahasiswa adalah orang terpelajar yang mampu berfikir dengan nalar yang logis untuk tidak golput. “Lebih baik memilih dengan pemahaman daripada golput” tambahnya. 

Dalam menyambut pesta demokrasi Kaltim 2018, pria yang akrab disapa Norman ini menginginkan agar Mahasiswa yang memiliki KTP asli Kaltim dapat ikut serta dalam pemilihan Pilgub nanti “Sayang kalau hak suara tidak digunakan untuk memilih, toh kalaupun golput pasti tetap ada yang akan menjadi Gubernur” ungkap mahasiswa FEB Unmul ini.



Norman Iswahyudi selaku Presiden BEM KM Unmul 


BEM KM Unmul selaku lembaga tertinggi Mahasiswa di Unmul dalam hal golput akan melakukan tindakan-tindakan dan langkah-langkah konkrit dalam meminimalisir Golput di ranah Mahasiswa. 


“Kami akan melakukan sosialisasi kepada Mahasiswa untuk tidak golput dengan mengkampanyekan serta membuat propaganda agar Mahasiswa dapat berpartisipasi“ imbuhnya. 

Norman menambahkan BEM KM Unmul akan melakukan kerjasama dengan segala pihak baik internal kampus maupun eksternal kampus. “Kerjasama yang kami lakukan dengan tujuan agar dapat tersosialisasi merata baik di perkotaan maupun pelosok desa sekalipun agar semua dapat memilih” tegasnya. 





Penulis : Andi Ramadani 
Wartawan : Andi Ramadani

Selasa, 20 Desember 2016

KPU Kaltim Siap Sukseskan Pilgub 2018




 
eksma-kom.blogspot.com -Pesta demokrasi di Kalimantan Timur masuk pada babak baru dimana tersisa kurang lebih setahun lagi diselenggarakannya pemilihan Gubernur Kalimantan Timur ditahun 2018 mendatang. 

Ditemui diruangnya Kamis, (15/12) selaku Sekretaris KPU Prov.Kaltim Syarifuddin Rusli menyambut baik dan menyatakan kesiapannya dalam mensukseskan Pilgub Kaltim 2018. “Untuk hal pelaksanaan Kami masih menunggu keputusan dana Pemerintah Daerah Kaltim”, imbuhnya..

Dalam Pilgub 2018 Kaltim, dana yang diajukan oleh KPU Kaltim sebesar 486 Miliar. “Sejauh ini dana tersebut belum Kami terima untuk bisa kami gunakan pada rangkaian kegiatan Pilgub 2018”, tambahnya

Devisit anggaran yang terjadi di Kalimantan Timur ini membuat KPU dalam hal Pilgub belum bisa bergerak melakukan kegiatan teknis Pilgub.

Syarifuddin Rusli, Sekretaris KPU Prov.Kaltim


“Rencana Pilgub akan dilaksanakan 2018 tetapi masih menunggu dana namun kami akan tetap berupaya agar Pilgub bisa dilakukan 2018”, sambungnya. 


KPU Kaltim dalam kesiapannya mensukseskan pemilu akan melakukan berbagai kegiatan dan kerjasama dalam hal sosialisasi. Bentuk kerjasama salah satunya menyasar pada pemilih di tingkat Mahasiswa yang cenderung sering golput.

“Kami nanti akan bekerjasama ke kampus-kampus dalam hal sosialisasi pilgub 2018” tegasnya.



Penulis : Syarief S & Rizky E
Wartawan : Syarief S & Rizky E